Thursday, November 8, 2012

Bumi Akan Gelap Gulita Akibat Kesejajaran Planet?

Bumi akan gelap gulita tanggal 23-25 Desember 2012 akibat kesejajaran planet!
Begitulah, kurang lebih isu yang (kembali) beredar kini. Konon, sejajarnya planet-planet ini sampai menghalangi masuknya sinar matahari ke Bumi. Benarkah?
Sekitar akhir April 2011, setidaknya ada 6 planet yang terlihat berjajar. Keenam planet tersebut adalah, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Uranus dan Neptunus. Empat planet, Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter, dapat terlihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat optik seperti teleskop. Diantara keempat planet ini, Venuslah yang nampak paling cemerlang. Sedangkan dua planet lainnya, karena letaknya yang sangat jauh dari Bumi, hanya akan terlihat dengan bantuan teleskop.
Mundur beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada Juli 2010, terjadi fenomena gerhana matahari total yang saat itu bisa dilihat di sebagian wilayah samudra Pasifik dan Amerika Selatan. Saat itu, gerhana matahari total berlangsung sekitar 5 menit kurang. Fenomena yang sama akan terjadi di bulan November ini, tepatnya pada tanggal 14 November (untuk Indonesia, akan terlihat dari Maluku dan Papua).

Gerhana matahari total pada 11 Juli 2010, dilihat dari Argentina 
(kredit foto : Daniel Fischer/sapce.com)

Gerhana matahari total pada 11 Juli 2010, dilihat dari Argentina (kredit foto : Daniel Fischer/space.com)
Sekarang kita meloncat ke bulan Juni 2012. Masih ingat peristiwa astronomis apa yang terjadi pada 6 Juni 2012? Transit Venus! Sebuah peristiwa yang kala itu sangat ditunggu-tunggu para praktisi dan pecinta astronomi karena fenomena “gerhana Venus” ini baru akan terjadi lagi pada Desember 2117.
Sekarang, apa hubungannya tiga peristiwa astronomi yang disebutkan di atas dengan isu kesejajaran planet Desember 2012? Banyak. Dengan menganalisa secara sederhana tiga peristiwa astronomi tersebut kita akan mencari jawaban tentang kebenaran isu gelapnya Bumi akibat planetary aligment ini.
Meskipun para astrolog seringkali menganggap sejajarnya planet sebagai tanda-tanda bencana, nyatanya, saat enam planet nampak berjajar pada 2011 lalu, tidak ada peristiwa apapun yang mengancam kelangsungan hidup manusia dan matahari masih setia memberikan sinarnya kepada kita. Bahkan para astronom (baik amatir ataupun profesional) menikmati pemandangan langka tersebut, karena peristiwa tersebut tidak terjadi dalam kurun lima tahun sebelumnya dan lima tahun sesudahnya. Kata astrolog dan astronom sengaja ditebalkan, karena keduanya merupakan profesi yang sangat jauh berbeda, meskipun sama-sama berhubungan dengan “bintang”. Astronom melakukan pengamatan astronomis berdasarkan ilmu-ilmu matematika, kimia, fisika, dan falak (dengan berbagai turunan disiplin ilmunya). Sedangkan pengamatan astronomis yang dilakukan para astrolog lebih menjurus ke mitologi.
Jadi, apakah sejajarnya planet mengakibatkan sinar matahari terhalang menerangi Bumi? Jika analisa sederhana tersebut belum cukup, kita lanjut ke analisa berikutnya.
Seorang ilmuwan, Johannes Kepler, pada tahun 1619 berhasil merumuskan hukum (yang selanjutnya disebut hukum Kepler) yang berkaitan dengan gerak dan posisi planet dalam tata surya. Berdasarkan persamaan pada hukum Kepler inilah, kita bisa menghitung dan mensimulasikan apakah betul pada Desember 2012 terjadi peristiwa sejajarnya planet-planet. Hasilnya, Merkurius dan Venus memang nampak sejajar, tapi tidak demikian dengan posisi Bumi dan Mars.
Oke, katakanlah meski hanya Merkurius dan Venus yang sejajar, apakah sang surya akan terhalang pancaran sinarnya? Mari kita kembali menelusuri peristiwa transitnya Venus pada Juni lalu.
Saat terjadi transit Venus, dimana saat itu Matahari - Venus - Bumi berada pada kedudukan sejajar. Betul terjadi peristiwa astronomis yang fenomenal kala itu. Matahari nampak “berjerawat”. Jerawat yang bisa berjalan, bukan diam di tempat seperti jerawat yang muncul di wajah kita dan tak jarang membuat cenat cenut. Total waktu Venus menutupi matahari saat transit sekitar enam jam. Tapi jangan dibayangkan matahari tertutup seluruhnya, hanya tertutup sebagian keciiiiillll, alias seperti yang ditulis di atas, seukuran jerawat di wajah kita sehingga tak cukup untuk menghalangi pancaran sang surya. Meskipun Venus memiliki ukuran hampir sebesar Bumi (95%-nya), tapi karena jaraknya yang jauh, planet yang dikenal sebagai si bintang kejora ini terlihat kecil di langit kita. Justru bulan yang ukurannya hanya 28% ukuran Bumi yang nampak lebih besar karena jaraknya yang lebih dekat. Sebagai perbandingan, jarak Bumi-bulan dibandingkan jarak Bumi-Venus sekitar 1 : 108. Jadi sanggupkah Venus membuat Bumi kita gelap gulita saat sejajar dengan Bumi? Bagaimana dengan Merkurius? Ukuran Merkurius lebih kecil dari Venus dan jaraknya lebih jauh dari Bumi.

Transit Venus 2012 (kredit : Eko Hadi/kafeastronomi.com)

Transit Venus 2012 (kredit : Eko Hadi/kafeastronomi.com)

Sebuah benda langit memang bisa membuat Bumi kita gelap. Ini dilakukan oleh bulan saat terjadi gerhana matahari total. Pada peristiwa gerhana matahari total, piringan matahari tertutup sepenuhnya oleh bulan dan membuat siang hari di Bumi kita gelap seperti malam. Itupun tidak berlangsung lama dan tidak terjadi di seluruh wilayah permukaan Bumi. Hanya berlangsung beberapa menit dan bagian Bumi yang gelap hanya pada wilayah dimana daerah tersebut tertutup umbra (bayangan inti) bulan. Tidak pernah terjadi sesuatu yang serius saat bulan menghalangi sinar matahari bukan?
Benarkah Bumi akan gelap gulita akibat kesejajaran planet yang konon bakal terjadi Desember nanti ? Jawabannya sudah kita dapatkan bukan ?


Sumber : ( unik.kompasiana ) Rating

Unknown

Mohon untuk komentar dengan baik dan sopan :)

1 comments:

  1. Wah dampaknya ternyata macem" ya, emang sih yang kaya gtu pasti berdampak ke bumi tinggal tunggu tanggal mainnya aj, haha :D..... postingan yang menarik, kunjungin juga ya www.ipb.ac.id

    ReplyDelete

free counters

 

Copyright @ 2013 blogged.