Kita manusia bertanya-tanya, sebenarnya lebih dahulu mana antara makhluk jin
dan manusia itu diciptakan? Untuk memperoleh keterangan dari pertanyaan
tersebut, mari kita simak berbagai informasi sebagai berikut.
Allah SWT
berfirman yang artinya, "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr: 27).
Abu
Hidzaifah Ishaq bin Basyar mengatakan dalam kitab Al-Mabda' bahwa
Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata, "Jin diciptakan dua ribu tahun
sebelum penciptaan Adam."
Juwaibir
memberikan kabar dari Adh-Dhahhak dari Ibn Abbas bahwa ia mengatakan,
"Jin merupakan penghuni bumi, sementara malaikat adalah penghuni
langit; merekalah yang meramaikan langit. Di setiap langit terdapat
malaikat. Setiap penghuni langit selalu melakukan salat, bertasbih
(menyucikan Tuhan), dan selalu berdoa. Penghuni langit yang lebih tinggi
memiliki ibadah, doa salat, dan tasbih yang lebih banyak dibandingkan
penghuni langit di bawahnya. Jadi, malaikat itu adalah penghuni langit,
sementara jin adalah penghuni bumi."
Ishaq juga
mendapatkan berita dari Abu Ra'uf yang mendapatkannya dari Ikrimah yang
mendapatkannya dari Ibnu Abbas, "Ketika Allah menciptakan bapaknya
jin, Samum, yang dijadikannya dari nyala api, Ia berkata, 'Hai jin,
mintalah yang kamu inginkan!' Jin menjawab, 'Kami berharap agar kami
dapat melihat manusia, tetapi kami tidak terlihat oleh mereka, agar kami
menghilang di bawah tanah, dan kami tidak mati dalam keadaan tua renta,
melainkan muda dulu'." Artinya, bangsa jin bisa melihat tetapi
tidak terlihat oleh manusia. Jika mati, mereka menghilang di dalam
tanah, dan tidak mati sampai kembali muda.
Ishaq
mengatakan, "Telah mengabarkan kepada saya Juwaibir dan Utsman dengan
isnad mereka berdua bahwa Allah menciptakan jin dan memerintahkan
mereka untuk menghuni bumi. Mereka menyembah Allah sampai batas waktu
yang cukup lama, kemudian mereka mulai berbuat maksiat kepada Allah dan
suka melakukan pertumpahan darah. Dalam lingkungan mereka dikenal
seorang raja bernama Yusuf yang kemudian dibunuh oleh mereka. Lalu,
Allah mengutus tentara dari malaikat yang berada di langit kedua.
Dikatakan pula bahwa dalam kalangan jin terdapat iblis, berjumlah empat
ribu makhluk jin, kemudian mereka turun dan membawa anak-anak jin dari
bumi, mereka menjadi kuat dan mengikuti pemuka-pemukanya di pulau-pulau
laut. Iblis dan tentara yang bersamanya tinggal di bumi. Karena mereka
banyak, pekerjaan yang dilakukan menjadi mudah dan mereka pun senang
tinggal di sana."
As-Suyuthi
di dalam Luqath al-Marjan fi al-Ahkam al-Jan menyebutkan bahwa Muqatil
dan Juwaibir memberitahukan dari Adh-Dhahhak, dari Ibn Abbas, ia
mengatakan, "Ketika Allah hendak menciptakan Adam, Ia berkata kepada
para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang khalifah di
muka bumi ini.' Kemudian, malaikat bertanya, 'Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah'." Ibn Abbas berkata, "Para
malaikat tidak mengetahui sesuatu yang gaib. Mereka menganggap
perbuatan anak Adam seperti perbuatan para jin. Sehingga, mereka
mengatakan apakah Tuhan akan menjadikan makhluk yang suka merusak
seperti bangsa jin membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah,
sebagaimana bangsa jin menumpahkan darah, seperti perbuatan yang mereka
lakukan dengan membunuh nabi mereka yang bernama Yusuf."
As-Suyuthi
mengomentari riwayat-riwayat di atas bahwa sanad-sanadnya rusak. Abu
Hudzaifah seorang yang suka berbuat kebohongan, Juwaibir diabaikan
perkataannya, sedangkan Adh-Dhahhak tidak mendengarkan secara langsung
dari Ibn Abbas.
Tetapi,
Al-Hakim meriwayatkan di dalam kitab Al-Mustadrak dan menganggap sahih
sebuah riwayat dari Ibn Abbas, yang ia mengatakan, "Allah berkata,
'Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi ini.'
Mereka (para malaikat) bertanya, 'Apakah Engkau akan menjadikan
makhluk yang suka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah?'
Dua ribu tahun sebelum itu telah diciptakan jin; mereka membuat
kerusakan dan melakukan pertumpahan darah. Lalu, Allah mengutus tentara
dari kelompok malaikat. Para tentara itu memukul para jin, sehingga
mereka terdampar di kepulauan laut. Karena itu, ketika Allah berkata
kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi ini,' mereka berkata, 'Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah,' sebagaimana yang telah
diperbuat oleh para jin."
Ibn Jarir,
Ibn Abi Hatim, dan Abu asy-Syekh (dalam kitan Al-'Azhamah) meriwayatkan
dari Abu al-'Aliyah, "Allah SWT menciptakan malaikat pada hari Rabu,
menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jumat.
Kemudian, satu kaum dari jin ingkar dan kafir, sehingga malaikat turun
ke bumi lalu memerangi mereka. Jadi, pertumpahan darah dan kerusakan
berlangsung. Karena itu malaikat berkata, 'Mengapa Engkau akan
menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah'."
Dalam kitab
Al-'Azhamah, Abu asy-Syekh berkata, "Saya mendapatkan berita dari Ahmad
bin Muhammad al-Mashahafi, dari al-Bara, dari Abdul Mun'im bin Idris,
dari bapaknya, ia berkata, 'Wahab menyebutkan dari Ibn Abbas, ia
mengatakan, 'Allah menciptakan surga sebelum neraka, menciptakan
rahmatnya sebelum kemarahan-Nya, menciptakan langit sebelum bumi,
menciptakan matahari dan bulan sebelum bintang-bintang, menciptakan
siang sebelum malam, menciptakan laut sebelum daratan, menciptakan
daratan dan bumi sebelum gunung-gunung, menciptakan malaikat sebelum
para jin, menciptakan jin sebelum manusia, dan menciptakan jenis
laki-laki sebelum jenis perempuan'."
- Yang Tersembunyi: Jin,
Iblis, Setan & Malaikat dalam Al-Qur'an-As-Sunnah serta Wacana
Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini, M. Quraish Shihab
- Luqath al-Marjan fi
al-Ahkam al-Jan, Imam Jalaluddin as-Suyuthi
0 comments:
Post a Comment